Hellooooo...


glitter-graphics.com

Welcome To My Simple Blog! This is about My SELF! My Special Day! My Crazy story! My Happy story! About MEDICAL and TOURISM ! Enjoy it! :)

Friday, October 3, 2014

Berbagai Laras Bahasa dan Contohnya!


  Berikut berbagai artikel laras beserta contohnya :

1.      LARAS IKLAN
Laras iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa yang dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli atau memakai barang atau jasa yang ditawarkan.
Berikut ciri-ciri laras iklan :
·         Menarik
·         Informatif
·         Persuasif
·         Bahasa yang Positif
·         Mudah dipahami
·         Kalimat Aktif

Berikut contoh laras iklan:
·         Rumah Dijual : Rumah Besar Tanah Luas
Bukit Tunggal, Palangka Raya 73112
K.Tidur 3, K.Mandi 1, Luas 75, Sertifikat SHM, Tanah 420, ID BFJ307L3, 350jt harga nego, Fady Jafar 085366553348.
·         “Nantikan Diskon 50% di HYPERMART Metropolis Town Square 25 September 2014”
·         Lowongan Kerja Teknik Sipil Dermaga
Sebuah Perusahaan Kontraktor membutuhkan tenaga ahli yang bersedia bekerja di Bangka untuk posisi :
1.      Proyek Manager Pelaksana
2.      Construction Management
Dengan kualifikasi :
·         Pria, Sarjana Teknik Sipil, S1
·         Pengalaman kerja 4-5 tahun, dibidang Proyek Manager/Construction Management
·         Khusus pembangunan dermaga, shipping dock
·         Umur maksimum 45 tahun
·         Menguasai Komputer (Autocad, Excel, Word)
·         Bersedia ditempatkan di Lokasi Proyek Bangka
Persyaratan Lain :
·         Jujur, ulet, tekun, disiplin, inisiatif
·         Memiliki kemampuan memimpin / mengelola Proyek Pembangunan
·         Menguasai Program Analisa Struktur
·         Dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, dan menguasai arahan.
Surat lamaran dikirimkan langsung selambat-lambatnya 2 minggu dari tanggal terbit iklan ini ke alamat atau email :
HRD Recrutmen LPTTI
Wisma Subud, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
Telp: (021) 926 53943 Fax: (021) 769 8755
info@lptti.com


2.      LARAS LAGU
Laras lagu merupakan tulisan yang menggambarkan ekspresi seseorang (penulis lagu, musisi, dll) tentang sesuatu hal yang telah dialami, diamati, didengar, maupun yang hanya di dalam imajinasi.

Berikut ciri-ciri laras lagu :
·           Menghibur
·           Mudah dipahami
·           Memiliki makna tersendiri
·           Menarik


Berikut contoh laras lagu :


·        HYMNE GURU
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa.


·          Lirik Lagu Syahrini - Cinta Tapi Gengsi


Aku kesal Aku galau
Aku kacau Aku cemburu
Karena kamu

Aku cinta
Tapi gengsi
Aku Rindu ingin bertemu
Sama kamu

Cinta yang membuat ku begini
Cinta yang buat ku lupa diri
Kau dimana kau berada
Saat aku membutuhkan dirimu
Kamu acuhkan diriku

Jangan tanya Oh mengapa Oh kenapa
Ku pergi tinggalkan dirimu
Karena aku tak sanggup sendiri
(tak sanggup ku sendiri)
(aku cinta tapi benci)


1.      LARAS ILMIAH
Pada karya tulis ilmiah terdapat tulisan yang mengandung kebenaran ilmiah ( objektif) karena didukung oleh informasi atau fakta yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis berdasarkan metode ilmiah.


Berikut ciri-ciri ragam bahasa ilmiah :
·               CENDEKIA
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterimaa secara tepat oleh pembaca.

·               LUGAS
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-phaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.

·               JELAS
Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahsa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
·               FORMAL
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal (resmi). Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.

·               OBYEKTIF
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.

·                    KONSISTEN
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.


·                    BERTOLAK DARI GAGASAN
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah klaimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.

·                    RINGKAS dan PADAT
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.





Berikut contoh laras dalam karya tulis ilmiah :

MENULIS KARYA ILMIAH
TENTANG
 PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH


NAMA: ILMAN BAGUS PRAKOSO
KELAS: IX E
NOMOR: 10

1   
 _________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR
          Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini. 

          Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk menghimbau siswa agar peduli akan lingkungan SMP Negeri 2 Mojoagung sehingga lingkungan di SMP Negeri 2 Mojoagung menjadi asri. 

     Namun dalam penyusunannya, saya menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati saya menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
           Dalam kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan rasa terimakasih kepada yang terhormat:
1.      Bapak Muktar, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Mojoagung
2.      Ibu Kusmiasih, selaku guru Bahasa Indonesia

          Satu harapan yang saya inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca.

2   
_________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
Judul halaman .........................................................................................................................
Kata pengantar .........................................................................................................................
Daftar isi ...................................................................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah ...........................................................................
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................
1.4 Manfaat penulisan ...................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Komponen yang terkait dalam gerakan kebersihan lingkungan sekolah..
2.2 Proses .....................................................................................................
2.3 Kondisi ....................................................................................................
2.4 Perawatan ...............................................................................................
2.5 Manfaat ..................................................................................................
BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................
Daftar pustaka .......................................................................................................................

3   
 _________________________________________________________________________
 BAB I
1.1 Latar Belakang Masalah
         Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Allah yang tidak ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara pelestarian tersebut adalah dengan pelaksanaan program penghijauan (reboisasi) secara terencana. Sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan lingkungan, dalam beberapa tahun ini SMP Negeri 2 Mojoagung telah menjalankan beberapa program pengelolaan lingkungan hidup di sekolah. Namun, karena kondisi sekolah yang kurang tanaman maka diperlukan upaya yang lebih ekstra. Berkaitan hal tersebut di atas, SMP Negeri 2 Mojoagung bermaksud menyelenggarakan program penghijauan di lingkungan sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Dengan terlaksananya program ini, semoga dampak positifnya dapat dinikmati dalam jangka panjang pada beberapa tahun ke depan.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Siapa saja yang bertanggung jawab dalam program penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
2.      Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
3.      Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
4.      Bagaimanakah perawatan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
5.      Apa manfaat dari program penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui siapa saja yang bertanggung jawab dalam program penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
2.      Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
3.      Untuk mengetahui bagaimana kondisi penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
4.      Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan peghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
5.      Untuk mengetahui apa manfaat dari program penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
1.4 Manfaat Penulisan
        Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Di samping adanya kesadaran siswa yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi  dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.

4   
_________________________________________________________________________
BAB II
2.1 Komponen yang terkait dalam gerakan kebersihan lingkungan sekolah
          Komponen yang bertanggung jawab langsung dengan penghijauan di lingkungan sekolah adalah siswa serta pembantu pelaksana atau pesuruh sekolah, sedangkan kepala sekolah dan sebagai guru pembina, pengarah serta ikut mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh petugas tersebut.
2.2 Proses
          Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:

·         Pengelolaan sampah
·         Penghijauan
·         Perawatan fisik bangunan dan lingkungan
·         Sekolah menjadi pusat penghijauan yang bermanfaat bagi lingkungan
2.3 Kondisi
       Kondisi Penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung berjalan dengan lancar. Sehingga lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.4 Perawatan
          Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:

·         Jangan memetik, memangkas, merusak tanaman yang ada.
·         Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-rumput itu mati.
·         Dilarang membuang sampah pada tanaman.
·         Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.
·         Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram, meberi pupuk sehingga bertambah subur.
·         Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.
2.5 Manfaat
        Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri. 

      Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan langsung ke  siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.

5   
_________________________________________________________________________
BAB III
3.1 Kesimpulan
        Dengan program penghijauan lingkungan sekolah ini, sehingga kita dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status dalam ruang atau luar ruang.
          Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.
3.2 Saran
       Mari kita mempertahankan dan meningkatkan penghijaun ataupun kebersihan di lingkungan sekolah dengan cara bekerja bakti setiap minggu sekali yaitu pada hari jumat pagi.

6   
_________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan sekolah. http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Spenda, 2011. Proyek penghijauan. http://smpn2pamulihan.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Scribd, 2010. Penghijauan. http://www.scribd.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Ilman, 2013. Program penghijauan di lingkungan sekolah. http://ilmanzblog.blogspot.com/ , di akses 27 Januari 2013.

( diutip dari http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/03/contoh-membuat-karya-tulis-imliah.html )



2.       LARAS ILMIAH POPULER
Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti. Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan penelitian ilmiah.  Tulisan ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan biaa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Karya ilmiah populer dapat disajikan dalam ragam standar, semi standar, dan nonstandar.

Berikut ciri  laras ilmiah populer :
1.      Bahan beruoa fakta yang objektif.
2.      Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3.      Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4.      Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.


Berikut contoh artikel  laras ilmiah populer :

“Seks Bebas pada Remaja”

BAB I. PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13 sampai 18 tahun. Remaja juga merupakan saat dimana tingkat keingintahuan begitu tinggi. Karena hal tersebut, terkadang remaja juga rentan terpengaruh hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah seks bebas.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.  Apa saja kah penyebab dari seks bebas pada remaja?
2.  Bagaimana dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ?
3.  Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan untuk seks bebas pada kalangan remaja ?

C.  TUJUAN
1.  Untuk mengetahui apa saja penyebab dari seks bebas pada remaja.
2.  Untuk memberi tahu bagaimana dampak seks bebas tersebut bagi remaja.
3.  Untuk menjelaskan apa saja cara pencegahan dan penanggulangan seks bebas pada remaja.


BAB II.  PEMBAHASAN
Sekarang ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seks bebas, seperti pergaulan bebas, kurangnya perhatian orang tua, maraknya teknologi dan mudahnya mengakses situs-situs dewasa, kurangnya sosialisasi tentang dampak seks bebas, dan yang paling sering ditemukan adalah kurangnya pengendalian diri dari lingkungan yang kurang baik.

Karena hal-hal tersebut, ada banyak dampak yang terjadi seperti kehamilan  di luar nikah dan aborsi, tekanan batin, pelecehan seksual, dapat menyebabkan penyakit menular seksual (PMS) seperti AIDS dan sifilis, serta yang paling berdampak besar adalah rusaknya masa depan.

Banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah dan instansi-instansi terkait untuk mencegah hal tersebut, contohnya  melakukan sosialisasi tentang bahaya seks bebas pada kalangan pelajar. Selain itu, peran orang tua juga begitu penting dalam pengembangan karakter anak sejak dini sehingga kebal terhadap seks bebas. Dan untuk penanggulangannya, telah sering dilakukan bimbingan konseling, rehabilitasi, menutup tempat lokalisasi, serta adanya tindak pidana terhadap orang yang melakukan seks bebas.

Maka dari itu, marilah kita sebagai remaja yang merupakan generasi penerus bangsa memperkebal diri  dengan memfokuskan diri pada pendidikan serta memperdalam iman dan taqwa terhadap Tuhan agar terhindar dari seks bebas.



BAB III.  PENUTUP

A.  KESIMPULAN
      Hal-hal yang menyebabkan seks bebas pada remaja antara lain pergaulan bebas, kurangnya perhatian orangtua, maraknya teknologi dan mudahnya mengakses situs-situs dewasa,  kurangnya sosialisasi tentang dampak seks bebas, dan yang paling sering ditemukan adalah kurangnya pengendalian diri dari lingkungan yang kurang baik.
      Dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ini antara lain seperti  hamil, aborsi, tekanan batin, pelecehan seksual, PMS, AIDS, sifilis, dan rusaknya masa depan. Untuk mencegahnya hal yang harus kita lalukan adalah selalu berpikir positif, melakukan sosialisasi pada kalangan remaja tentang bahaya seks bebas, selain itu peranan dari orang tua juga sangat penting dalam pengembangan karakter remaja sehingga kebal terhadap seks bebas.

      Untuk menanggulangi masalah ini instansi-instansi terkait telah membuka bimbingan konseling,  rehabilitasi, serta menutup tempat lokalisasi. Jadi, sebagai remaja dan penerus generasi bangsa sebaiknya kita mehindarkan diri dari seks bebas, bepikir positif memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua, dan pengendalian diri.

B.  SARAN
Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun orang tua  dalam mencegah terjadinya seks bebas. Masyarakat dan pemerintah harusnya aktif dalam mengkampanyekan anti seks bebas. Untuk para orang tua berikan lah yang terbaik pada anak dan tetap menjaga dan mengawasi tingkah dan perilaku anak. Dan untuk para remaja cermat lah dalam pergaulan dan  dalammenggunakan kecanggihan teknogi, masa depan kalian masih panjang.
 

DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan sekolah. http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Spenda, 2011. Proyek penghijauan. http://smpn2pamulihan.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Scribd, 2010. Penghijauan. http://www.scribd.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Ilman, 2013. Program penghijauan di lingkungan sekolah. http://ilmanzblog.blogspot.com/ , di akses 27 Januari 2013.




3.       LARAS FEATURE
Laras feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan aspek yang paling dominan dalam sebuah produk tulisan feature. Dalam penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.



Berikut ciri-ciri laras feature :
1. Lengkap
Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian pendahuluan, rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).

2. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles menjadi menarik kembali dan tetap aktual.

3. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
.
4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, kalau sekarang web dan blog termasuk juga khan…?)

5. Panjang tak Tentu
Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang pendeknya sebuah featuretergantung pada penting-tidaknya peristiwa, menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature sehingga memikat dari awal sampai akhir.

Berikut sifat laras feature :
1. Kreatif
Feature membutuhkan kreativitas penulisnya, dalam mencari objek tulisan yang khas, yang kadang-kadang merupakan peristiwa biasa, namun belum pernah atau jarang terungkap.

2. Variatif
Sebuah feature ditulis dengan gaya penulisan yang variatif dengan mampu membangkitkan imajinasi pembacanya. Diksi atau pilihan kata, komposisi atau rangkaian kata-kata, kalimat dan paragrafnya, dari fakta-fakta yang diperoleh ditulis tidak monoton, hidup dan variatif.

3. Subyektif
Feature bersifat subyektif. Yakni sangat tergantung sudut pandang, wawasan, intelektual, ketrampilan, dan karakter penulisnya.


4. Informatif
Feature membantu pembaca dengan memperjelas suatu keadaan untuk merasakan gambaran dari suaru kejadian, atau mempengaruhinya bertindak atau percaya. Nilai informatif feature berbeda dengan berita langsung yang benar-benar menyajikan informasi. Informasi dalam feature lebih mendalam dan lengkap.

Berikut contoh laras feature :

·         Orang Miskin Wajib Sekolah



UNGKAPAN ‘orang miskindilarang s e k o l a h ’ , s e b a gaimana juga menjadi judul buku Eko Prasetyo (2004), sedikit demi sedikit mulai pudar kebenarannya-meskipun realitas kemiskinan tetaplah menjadi hantu menakutkan. Eko mengkritik dengan keras kesemrawutan sistem pendidikan nasional dan kesenjangan sosial. Pendidikan, menurut dia, hanya bisa diakses orang-orang kaya semata, sedangkan masyarakat miskin banyak yang tersingkir karena tak mampu membayar ongkos mahal biaya pendidikan.
Dari kacamata ekonomipolitik global, pendapat Eko tersebut dapatlah dibenarkan tentang apa yang lazim disebut dengan kapitalisasi atau ko mersialisasi pendidikan. Dalam teori ini, praktik pendidikan layaknya sebuah pasar yang di dalamnya terdapat ‘jual-beli’ antara penyelenggara/pengelola lembaga sekolah/kampus dan orangtua siswa/mahasiswa lewat besaran biaya pendidikan.

Praktik komersialisasi tersebut semakin mengukuhkan liberalisasi yang digagas Alexander Rustow pada 1930-an, yang kemudian dipopulerkan dua begawan neoliberalisme, Milton Friedman dan Fre derik van Hayek, layaknya virus yang mematikan, menjalar dalam setiap tatanan sendi kehidupan. Maka, orientasi pendidikan bergeser, berpegangan pada selera masyarakat industri dan selera pasar (market society).

(dikutip dari http://mishbahulkhoiron.wordpress.com/2013/05/03/testing/ )







yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Kenang, kenanglah kami


4.       LARAS KOMIK
Laras komik adalah bahasa yang digunakan untuk menulis cerita bergambar yg umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata- kata. Secara  umum komik adalah cerita bergambar yang ada gelembung- gelembung atau balon udara. Laras komik inilah yang digunakan untuk menulis pada gelembung-gelembung bahasa. Dalam setiap komik gambar dan kata menjadi unsur utamanya. Di mana keduanya saling mendeskripsikan satu sama lain. Di dalam kata inilah materi yang akan kita sampaikan akan diletakkan sesuai dengan karakter yang berbicara, sehingga menunjukkan dialog antar tokoh.
Berikut ciri-ciri laras komik :
  • Bersifat Proposional
 Dengan  membaca  komik  sanggup  membawa pembacanya  untuk  terlibat secara emosional dengan pelaku utama dalam cerita komik itu.
  • Humor yang Kasar
          Penggunaan bahasa lisan dan mudah dimengerti oleh orang awam.
  • Bahasa Percakapan (Bahasa Pasaran)
          Dengan  digunakannya  bahasa  percakapan sehari-hari akan  lebih  mengena bagi pembaca.
  • Penyederhanaan Perilaku yang Menggambarkan Moral atau Jiwa Pelaku
          Pola  perilaku  dalam  cerita komik  cenderung  untuk disederhanakan  dan mudah diterka.
  • Bersifat Kepahlawanan
           Isi komik cenderung membawa pembaca untuk memuja pahlawannya.








Berikut contoh laras komik :



 













Contoh lain :










 

















5.       LARAS SASTRA
Laras sastra adalah bahasa yang merupakan hasil dari cetusan  kreasi, imajinasi dan pengalaman.  Bahasa sastra adalah penghubung antara sesama anggota masyarakat dalam kegiatan sosial dan kebudayaan, tetapi gaya bahasa dalam kesusastraan berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kesusastraan itu sendiri merupakan pengucapan atau tulisan yang tergolong dalam jenis kreatif-imajinatif.


Berikut ciri-ciri laras sastra :

·           Bersifat figuratif (penyimpangan makna daripada bahasa biasa)
·           Mementingkan pemilhan diksi berkesan dan bahasa tersirat
·           Ada unsur seperti metafora, kiasan, imejan, personifikasi, dan hiperbola
·           Bernada puitis dan bersifat komunikatif
·           Bersifat konotatif
Konotatif adalah kata yang memiliki pengertian tambahan atau arti sekunder di samping arti primernya.







Berikut contoh laras sastra :

1.      Pantun
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring

Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat

2.      Puisi

Karawang-Bekasi
karya: Chairil Anwar



Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak


Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi




Oke guys, semoga artikel ini bermanfaat ya.

4 comments: