Berikut berbagai artikel laras beserta contohnya :
1.
LARAS IKLAN
Laras iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat iklan.
Bahasa yang dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli atau memakai barang
atau jasa yang ditawarkan.
Berikut ciri-ciri
laras iklan :
·
Menarik
·
Informatif
·
Persuasif
·
Bahasa yang Positif
·
Mudah dipahami
·
Kalimat Aktif
Berikut contoh laras iklan:
·
Rumah Dijual : Rumah Besar Tanah Luas
Bukit Tunggal, Palangka Raya 73112
K.Tidur 3, K.Mandi 1, Luas 75, Sertifikat SHM, Tanah 420, ID
BFJ307L3, 350jt harga nego, Fady Jafar 085366553348.
·
“Nantikan Diskon 50% di HYPERMART Metropolis Town Square 25
September 2014”
·
Lowongan Kerja Teknik Sipil Dermaga
Sebuah Perusahaan Kontraktor membutuhkan tenaga ahli yang bersedia
bekerja di Bangka untuk posisi :
1. Proyek
Manager Pelaksana
2. Construction
Management
Dengan kualifikasi :
·
Pria, Sarjana Teknik Sipil, S1
·
Pengalaman kerja 4-5 tahun, dibidang Proyek Manager/Construction
Management
·
Khusus pembangunan dermaga, shipping dock
·
Umur maksimum 45 tahun
·
Menguasai Komputer (Autocad, Excel, Word)
·
Bersedia ditempatkan di Lokasi Proyek Bangka
Persyaratan Lain :
·
Jujur, ulet, tekun, disiplin, inisiatif
·
Memiliki kemampuan memimpin / mengelola Proyek Pembangunan
·
Menguasai Program Analisa Struktur
·
Dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, dan menguasai
arahan.
Surat
lamaran dikirimkan langsung selambat-lambatnya 2 minggu dari tanggal terbit
iklan ini ke alamat atau email :
HRD
Recrutmen LPTTI
Wisma Subud,
Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
Telp: (021)
926 53943 Fax: (021) 769 8755
info@lptti.com
2.
LARAS LAGU
Laras lagu merupakan tulisan yang menggambarkan ekspresi seseorang
(penulis lagu, musisi, dll) tentang sesuatu hal yang telah dialami, diamati,
didengar, maupun yang hanya di dalam imajinasi.
Berikut ciri-ciri
laras lagu :
·
Menghibur
·
Mudah dipahami
·
Memiliki makna tersendiri
·
Menarik
Berikut contoh laras lagu :
·
HYMNE GURU
Terpujilah
wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa.
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa.
·
Lirik Lagu Syahrini - Cinta Tapi Gengsi
Aku kesal Aku galau
Aku kacau Aku cemburu
Karena kamu
Aku cinta
Tapi gengsi
Aku Rindu ingin bertemu
Sama kamu
Cinta yang membuat ku begini
Cinta yang buat ku lupa diri
Kau dimana kau berada
Saat aku membutuhkan dirimu
Kamu acuhkan diriku
Jangan tanya Oh mengapa Oh kenapa
Ku pergi tinggalkan dirimu
Karena aku tak sanggup sendiri
(tak sanggup ku sendiri)
(aku cinta tapi benci)
1.
LARAS ILMIAH
Pada karya tulis ilmiah terdapat tulisan yang mengandung kebenaran
ilmiah ( objektif) karena didukung oleh informasi atau fakta yang benar dan
disajikan dengan penalaran serta analisis berdasarkan metode ilmiah.
Berikut ciri-ciri ragam bahasa ilmiah :
·
CENDEKIA
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterimaa secara tepat
oleh pembaca.
·
LUGAS
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-phaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.
·
JELAS
Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahsa yang
jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
·
FORMAL
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal
(resmi). Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada
lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
·
OBYEKTIF
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan
sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
·
KONSISTEN
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai
kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
·
BERTOLAK
DARI GAGASAN
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat
yang lebih cocok adalah klaimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis
sebagai pelaku perlu dihindari.
·
RINGKAS dan
PADAT
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan
unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai
dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah
terpenuhi.
Berikut contoh laras dalam karya tulis ilmiah
:
MENULIS KARYA ILMIAH
TENTANG
PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
NAMA: ILMAN BAGUS
PRAKOSO
KELAS: IX E
NOMOR: 10
1
_________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah sederhana ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah
untuk menghimbau siswa agar peduli akan lingkungan SMP Negeri 2 Mojoagung
sehingga lingkungan di SMP Negeri 2 Mojoagung menjadi asri.
Namun dalam
penyusunannya, saya menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati saya menanti saran dan kritik
yang sifatnya membangun dari semua pembaca.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan rasa terimakasih kepada
yang terhormat:
1.
Bapak Muktar, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2
Mojoagung
2.
Ibu Kusmiasih, selaku guru Bahasa Indonesia
Satu harapan yang saya inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi
pembaca.
2
_________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
Judul halaman .........................................................................................................................
Kata pengantar
.........................................................................................................................
Daftar isi
...................................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
...........................................................................
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................
1.4 Manfaat penulisan ...................................................................................
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ......................................................................................
1.4 Manfaat penulisan ...................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Komponen yang terkait dalam
gerakan kebersihan lingkungan sekolah..
2.2 Proses .....................................................................................................
2.3 Kondisi ....................................................................................................
2.4 Perawatan ...............................................................................................
2.5 Manfaat ..................................................................................................
2.2 Proses .....................................................................................................
2.3 Kondisi ....................................................................................................
2.4 Perawatan ...............................................................................................
2.5 Manfaat ..................................................................................................
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan
.............................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................
Daftar pustaka
.......................................................................................................................
3
_________________________________________________________________________
BAB I
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya bagi
makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Allah yang tidak ternilai. Tanpa
adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan
upaya untuk melestarikan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Salah satu
cara pelestarian tersebut adalah dengan pelaksanaan program penghijauan
(reboisasi) secara terencana. Sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan
lingkungan, dalam beberapa tahun ini SMP Negeri 2 Mojoagung telah menjalankan
beberapa program pengelolaan lingkungan hidup di sekolah. Namun, karena kondisi
sekolah yang kurang tanaman maka diperlukan upaya yang lebih ekstra. Berkaitan
hal tersebut di atas, SMP Negeri 2 Mojoagung bermaksud menyelenggarakan program
penghijauan di lingkungan sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Dengan
terlaksananya program ini, semoga dampak positifnya dapat dinikmati dalam
jangka panjang pada beberapa tahun ke depan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Siapa saja yang bertanggung jawab dalam program
penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
2.
Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan
di SMP Negeri 2 Mojoagung?
3.
Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMP Negeri 2
Mojoagung?
4.
Bagaimanakah perawatan lingkungan penghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung?
5.
Apa manfaat dari program penghijauan di SMP Negeri 2
Mojoagung?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui siapa saja yang bertanggung jawab
dalam program penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
2.
Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan
lingkungan penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
3.
Untuk mengetahui bagaimana kondisi penghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung.
4.
Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan
peghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
5.
Untuk mengetahui apa manfaat dari program penghijauan
di SMP Negeri 2 Mojoagung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi
salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup
di wilayah Indonesia. Di samping adanya kesadaran siswa yang tinggi dalam
memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi
dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
4
_________________________________________________________________________
BAB II
2.1 Komponen yang terkait dalam gerakan
kebersihan lingkungan sekolah
Komponen yang bertanggung jawab langsung dengan penghijauan di lingkungan
sekolah adalah siswa serta pembantu pelaksana atau pesuruh sekolah, sedangkan
kepala sekolah dan sebagai guru pembina, pengarah serta ikut mengawasi kegiatan
yang dilakukan oleh petugas tersebut.
2.2 Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
·
Pengelolaan sampah
·
Penghijauan
·
Perawatan fisik bangunan dan lingkungan
·
Sekolah menjadi pusat penghijauan yang bermanfaat bagi
lingkungan
2.3 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung berjalan dengan lancar. Sehingga
lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.4 Perawatan
Cara agar
lingkungan tetap terjaga adalah:
·
Jangan memetik, memangkas, merusak tanaman yang ada.
·
Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman
hias yang mengakibatkan rumput-rumput itu mati.
·
Dilarang membuang sampah pada tanaman.
·
Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah
sehingga taman terlihat indah.
·
Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara
menyapu, menyiram, meberi pupuk sehingga bertambah subur.
·
Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak
terganggu pertumbuhannya.
2.5 Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang
luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari
berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya
masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh
tangan-tangan manusia itu sendiri.
Dengan
pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan
langsung ke siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya
masyarakat yang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika
lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.
5
_________________________________________________________________________
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dengan program penghijauan lingkungan sekolah ini, sehingga kita dapat
menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses
pelaksanaan KBM dengan status dalam ruang atau luar ruang.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.
3.2 Saran
Mari kita mempertahankan dan meningkatkan penghijaun ataupun kebersihan di
lingkungan sekolah dengan cara bekerja bakti setiap minggu sekali yaitu pada
hari jumat pagi.
6
_________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan
sekolah. http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
Spenda, 2011. Proyek penghijauan.
http://smpn2pamulihan.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
Scribd, 2010. Penghijauan. http://www.scribd.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
Ilman, 2013. Program penghijauan di
lingkungan sekolah. http://ilmanzblog.blogspot.com/ , di akses 27 Januari 2013.
( diutip dari http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/03/contoh-membuat-karya-tulis-imliah.html )
2.
LARAS ILMIAH
POPULER
Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat
ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti. Karya
ilmiah populer tidak selalu merupakan penelitian ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman,
dan pengamatan biaa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Karya ilmiah populer
dapat disajikan dalam ragam standar, semi standar, dan nonstandar.
Berikut ciri
laras ilmiah populer :
1. Bahan beruoa
fakta yang objektif.
2. Penyajian
menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas,
disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap
penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4. Penyimpulan
dilakukan dengan memberikan fakta.
Berikut contoh artikel laras ilmiah populer :
“Seks Bebas pada Remaja”
BAB I. PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Para
ahli pendidikan berpendapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13 sampai
18 tahun. Remaja juga merupakan saat dimana tingkat keingintahuan begitu
tinggi. Karena hal tersebut, terkadang remaja juga rentan terpengaruh hal-hal
yang tidak diinginkan, salah satunya adalah seks bebas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kah penyebab dari seks bebas pada remaja?
2. Bagaimana dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ?
3. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan untuk seks bebas pada
kalangan remaja ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja penyebab dari seks bebas pada remaja.
2. Untuk memberi tahu bagaimana dampak seks bebas tersebut bagi remaja.
3. Untuk menjelaskan apa saja cara pencegahan dan penanggulangan seks bebas
pada remaja.
BAB II. PEMBAHASAN
Sekarang ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seks bebas,
seperti pergaulan bebas, kurangnya perhatian orang tua, maraknya teknologi dan
mudahnya mengakses situs-situs dewasa, kurangnya sosialisasi tentang dampak
seks bebas, dan yang paling sering ditemukan adalah kurangnya pengendalian diri
dari lingkungan yang kurang baik.
Karena hal-hal tersebut, ada banyak dampak yang terjadi seperti
kehamilan di luar nikah dan aborsi,
tekanan batin, pelecehan seksual, dapat menyebabkan penyakit menular seksual
(PMS) seperti AIDS dan sifilis, serta yang paling berdampak besar adalah
rusaknya masa depan.
Banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah dan
instansi-instansi terkait untuk mencegah hal tersebut, contohnya melakukan sosialisasi tentang bahaya seks
bebas pada kalangan pelajar. Selain itu, peran orang tua juga begitu penting
dalam pengembangan karakter anak sejak dini sehingga kebal terhadap seks bebas.
Dan untuk penanggulangannya, telah sering dilakukan bimbingan konseling,
rehabilitasi, menutup tempat lokalisasi, serta adanya tindak pidana terhadap
orang yang melakukan seks bebas.
Maka dari itu, marilah kita sebagai remaja yang merupakan generasi
penerus bangsa memperkebal diri dengan
memfokuskan diri pada pendidikan serta memperdalam iman dan taqwa terhadap
Tuhan agar terhindar dari seks bebas.
BAB III.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Hal-hal yang menyebabkan seks bebas pada remaja antara lain pergaulan
bebas, kurangnya perhatian orangtua, maraknya teknologi dan mudahnya mengakses
situs-situs dewasa, kurangnya
sosialisasi tentang dampak seks bebas, dan yang paling sering ditemukan adalah
kurangnya pengendalian diri dari lingkungan yang kurang baik.
• Dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ini antara lain seperti hamil, aborsi, tekanan batin, pelecehan
seksual, PMS, AIDS, sifilis, dan rusaknya masa depan. Untuk mencegahnya hal
yang harus kita lalukan adalah selalu berpikir positif, melakukan sosialisasi
pada kalangan remaja tentang bahaya seks bebas, selain itu peranan dari orang
tua juga sangat penting dalam pengembangan karakter remaja sehingga kebal
terhadap seks bebas.
• Untuk menanggulangi masalah ini instansi-instansi terkait telah membuka
bimbingan konseling, rehabilitasi, serta
menutup tempat lokalisasi. Jadi, sebagai remaja dan penerus generasi bangsa
sebaiknya kita mehindarkan diri dari seks bebas, bepikir positif memiliki komunikasi
yang baik dengan orang tua, dan pengendalian diri.
B. SARAN
Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun orang tua dalam mencegah terjadinya
seks bebas. Masyarakat dan pemerintah harusnya aktif dalam mengkampanyekan anti
seks bebas. Untuk para orang tua berikan lah yang
terbaik pada anak dan tetap menjaga dan mengawasi tingkah dan perilaku anak.
Dan untuk para remaja cermat lah dalam pergaulan dan dalammenggunakan
kecanggihan teknogi, masa depan kalian masih panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan
sekolah. http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
Spenda, 2011. Proyek penghijauan.
http://smpn2pamulihan.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
Scribd, 2010. Penghijauan. http://www.scribd.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
Ilman, 2013. Program penghijauan di
lingkungan sekolah. http://ilmanzblog.blogspot.com/ , di akses 27 Januari 2013.
3.
LARAS
FEATURE
Laras feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai
suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik,
menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI,
1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan aspek
yang paling dominan dalam sebuah produk tulisan feature. Dalam
penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan
penulis sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini
itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta
penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
Berikut
ciri-ciri laras feature :
1. Lengkap
Sebuah feature
disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu peristiwa, dan
memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian pendahuluan, rincian atau
uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).
2. Melawan Kebasian
Feature
dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita.
berita hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat
dipoles menjadi menarik kembali dan tetap aktual.
3. Non Fiksi
Feature
merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai
menjadi satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada
pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
.
4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature
harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar, majalah dan
buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, kalau sekarang web dan blog
termasuk juga khan…?)
5. Panjang tak Tentu
Belum
ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga
tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang
pendeknya sebuah featuretergantung pada penting-tidaknya peristiwa,
menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature
sehingga memikat dari awal sampai akhir.
Berikut
sifat laras feature :
1. Kreatif
1. Kreatif
Feature
membutuhkan kreativitas penulisnya, dalam mencari
objek tulisan yang khas, yang kadang-kadang merupakan peristiwa biasa, namun
belum pernah atau jarang terungkap.
2. Variatif
Sebuah feature
ditulis dengan gaya penulisan yang variatif dengan mampu membangkitkan
imajinasi pembacanya. Diksi atau pilihan kata, komposisi atau rangkaian
kata-kata, kalimat dan paragrafnya, dari fakta-fakta yang diperoleh ditulis
tidak monoton, hidup dan variatif.
3. Subyektif
Feature
bersifat subyektif. Yakni sangat tergantung sudut pandang, wawasan,
intelektual, ketrampilan, dan karakter penulisnya.
4. Informatif
Feature
membantu pembaca dengan memperjelas suatu keadaan untuk merasakan gambaran dari
suaru kejadian, atau mempengaruhinya bertindak atau percaya. Nilai
informatif feature berbeda dengan berita langsung yang benar-benar
menyajikan informasi. Informasi dalam feature lebih mendalam dan
lengkap.
Berikut contoh laras feature :
· Orang Miskin Wajib Sekolah
UNGKAPAN ‘orang miskindilarang s e k o l a h ’ , s e b a gaimana juga menjadi judul buku Eko Prasetyo (2004), sedikit demi sedikit mulai pudar kebenarannya-meskipun realitas kemiskinan tetaplah menjadi hantu menakutkan. Eko mengkritik dengan keras kesemrawutan sistem pendidikan nasional dan kesenjangan sosial. Pendidikan, menurut dia, hanya bisa diakses orang-orang kaya semata, sedangkan masyarakat miskin banyak yang tersingkir karena tak mampu membayar ongkos mahal biaya pendidikan.
Dari kacamata ekonomipolitik global, pendapat Eko tersebut dapatlah dibenarkan tentang apa yang lazim disebut dengan kapitalisasi atau ko mersialisasi pendidikan. Dalam teori ini, praktik pendidikan layaknya sebuah pasar yang di dalamnya terdapat ‘jual-beli’ antara penyelenggara/pengelola lembaga sekolah/kampus dan orangtua siswa/mahasiswa lewat besaran biaya pendidikan.
Praktik komersialisasi tersebut semakin mengukuhkan liberalisasi yang digagas Alexander Rustow pada 1930-an, yang kemudian dipopulerkan dua begawan neoliberalisme, Milton Friedman dan Fre derik van Hayek, layaknya virus yang mematikan, menjalar dalam setiap tatanan sendi kehidupan. Maka, orientasi pendidikan bergeser, berpegangan pada selera masyarakat industri dan selera pasar (market society).
(dikutip dari http://mishbahulkhoiron.wordpress.com/2013/05/03/testing/ )
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
4.
LARAS KOMIK
Laras komik adalah bahasa yang digunakan
untuk menulis cerita bergambar yg umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik adalah
cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan
gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata- kata. Secara umum
komik adalah cerita bergambar yang ada gelembung- gelembung atau balon udara. Laras komik inilah yang digunakan untuk
menulis pada gelembung-gelembung bahasa. Dalam
setiap komik gambar dan kata menjadi unsur utamanya. Di mana keduanya saling
mendeskripsikan satu sama lain. Di dalam kata inilah materi yang akan kita
sampaikan akan diletakkan sesuai dengan karakter yang berbicara, sehingga
menunjukkan dialog antar tokoh.
Berikut
ciri-ciri laras komik :
- Bersifat Proposional
Dengan membaca komik sanggup membawa
pembacanya untuk terlibat secara emosional dengan pelaku utama
dalam cerita komik itu.
- Humor yang Kasar
Penggunaan bahasa lisan dan mudah dimengerti oleh orang awam.
- Bahasa Percakapan (Bahasa Pasaran)
Dengan digunakannya bahasa percakapan sehari-hari akan
lebih mengena bagi pembaca.
- Penyederhanaan Perilaku yang Menggambarkan Moral atau Jiwa Pelaku
Pola perilaku dalam cerita komik cenderung untuk
disederhanakan dan mudah diterka.
- Bersifat Kepahlawanan
Berikut
contoh laras komik :
Contoh lain :
5.
LARAS SASTRA
Laras sastra adalah bahasa yang merupakan hasil dari cetusan kreasi, imajinasi dan pengalaman. Bahasa sastra adalah penghubung antara sesama
anggota masyarakat dalam kegiatan sosial dan kebudayaan, tetapi gaya bahasa
dalam kesusastraan berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam percakapan
sehari-hari. Kesusastraan itu sendiri merupakan pengucapan atau tulisan yang
tergolong dalam jenis kreatif-imajinatif.
Berikut ciri-ciri
laras sastra :
·
Bersifat figuratif (penyimpangan makna daripada bahasa biasa)
·
Mementingkan pemilhan diksi berkesan dan bahasa tersirat
·
Ada unsur seperti metafora, kiasan, imejan, personifikasi, dan
hiperbola
·
Bernada puitis dan bersifat komunikatif
·
Bersifat konotatif
Konotatif adalah kata yang memiliki pengertian tambahan atau arti
sekunder di samping arti primernya.
Berikut
contoh laras sastra :
1. Pantun
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
2. Puisi
Karawang-Bekasi
karya:
Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Oke guys, semoga artikel ini bermanfaat ya.
Thanks infonya...
ReplyDeleteHaww blog yaya... izin kak copas ilmu...
ReplyDeleteterima kasih, izin copas utk tugas
ReplyDeleteTerima kasih ijin copas untuk tugas majalah
ReplyDelete