Berkunjung ke Kalimantan Tengah kurang lengkap rasanya bila
tidak mampir ke Bukit Batu, salah satu destinasi wisata alam yang terletak di
Kasongan, Kabupaten Katingan. Dibuka sebagai objek wisata sejak tahun 1997,
Bukit Batu berada di area dengan luas sekitar 6,5 Hektar. Dari kejauhan, Bukit
Batu terlihat seperti gunung batu yang menjulang tinggi dan saling bertumpukan
serta dikelilingi hamparan rerumputan hijau yang segar.Pemandangan dari atas
Bukit Batu sangat luas, karena di sekeliling tempat ini merupakan daerah rawa
dan hutan.
Selama berada di area ini, suasana mistis dan misterius
begitu terasa. Hal ini salah satunya dikarenakan Bukit Batu adalah tempat Tjilik
Riwut, Pahlawan Nasional dan Gubernur Pertama Kalimantan Tengah untuk balampah (bertapa/bersemedi) mencari
petunjuk dan berkat dari Ranying Mahatala
Langit atau Tuhan Yang Maha Esa. Saat berkunjung ke Bukit Batu, Anda harus memiliki
niat yang baik dan tulus, karena jika tidak maka konon ‘penghuni’ batu akan
marah dan mengganggu Anda. Semua batu yang ada di area ini memiliki nama dan
kegunaan masing-masing, antara lain:
- Batu Tingkes, tempat orang yang ingin mengetahui nasib dan kehidupannya apabila dapat masuk dan keluar dari batu yang memiliki dua celah kecil di dalamnya. Masyarakat sekitar percaya, siapapun yang dapat melewatinya maka apapun yang diinginkan niscaya akan terwujud dan sebaliknya jika tidak berhasil melewatinya maka hidupnya akan menderita.
- Batu Gaib, tempat roh halus penolong manusia dalam bentuk wahyu dan memberikan barang pusaka.
- Batu Kamiak, tempat Burung Kamiak/ Tambul Anak bertengger untuk menjaga alam sekitarnya.
- Batu Dewa, tempat roh khayangan. Apabila berjodoh maka orang tersebut dapat menjadi paranormal dan apabila berniat baik memohon sesuatu serta bisa menaiki batu ini niscaya yang diinginkan akan terwujud.
- Batu Penyang, tempat meminta pegangan kekuatan mental spiritual dan keberanian dalam menghadapi musuh atau masalah disepanjang kita meyakini dengan niat baik.
- Batu Keramat, mempunyai hubungan dengan riwayat kehidupan Tjilik Riwut. Tempat inilah yang diduga digunakan beliau untuk balampah (bertapa/bersemedi) mencari petunjuk dan berkat dari Ranying Mahatala Langit atau Tuhan Yang Maha Esa.
- Batu Raja, mempunyai nilai yang paling istimewa, apabila seseorang pemimpin mendapatkan batu ini ia akan bersifat adil dan bijaksana.
- Batu Darung Bawan, orang yang gagah berani dalam membela kebenaran setingkat dengan Bandar Rambang. Mereka orang gaib sebagai penghuni Bukit Batu Manuah.
- Batu Sial, tempat orang membuang sial, barang siapa yang mempunyai kesialan hidup maka dia dapat membuangnya dengan cara berniat menaiki batu ini. Sesampainya di atas batu dia harus “Melahap” atau pekikan khas Dayak sebanyak tiga kali.
·
·
Saat memasuki kawasan ini, Anda langsung disambut oleh sebuah
gerbang yang bernuansa etnik dayak dan sebuah batu besar yang tertulis
“Kalimantan Lembangun Tjilik Riwut”. Selain berbagai batuan besar, di kawasan
ini pengunjung bisa mengenal secara langsung Huma Betang (rumah adat khas
Kalimantan Tengah) selain itu terdapat juga ornamen “Sandung” yang merupakan bentuk seni kompleks Dayak Kalimantan
Tengah dan kain kuning yang terdapat di beberapa titik sebagai tempat
spiritual. Kain kuning tersebut umumnya diletakkan oleh masyarakat yang berhasil
melintasi Batu Tingkes dan keinginannya terwujud.
Pada bagian barat kawasan Bukit Batu terdapat Telaga Bawin
Kameloh yang berupa mata air kecil dan tidak pernah kering walaupun sedang
musim kemarau. Telaga Bawin Kameloh ini dipercaya bahwa siapapun yang membasuh
wajahnya dan melemparkan koin maka akan awet muda, terlihat rupawan, dan
dipermudahkan dalam pencarian jodoh dengan syarat siapapun tidak boleh
mengotori telaga dan berkata kasar atau tidak baik. Kawasan Telaga Bawin
Kameloh ini juga begitu dijaga dan dikelilingi oleh pagar.
Setiap pengunjung yang datang dikenakan biaya dua ribu rupiah
per orang. Harga yang sangat terjangkau untuk menikmati Bukit Batu yang telah
didukung oleh fasilitas pendukung seperti area parkir yang luas dan warung-warung
kecil yang menyuguhkan makanan dan minuman. Anda juga bisa melepas rasa lelah
dan penat di hamparan rumput hijau yang dinaungi oleh pepohonan rindang dan
besar.
Untuk mencapai tempat ini, Anda bisa menggunakan jasa ojek,
becak bermotor atau taksi jurusan Kasongan – Palangkaraya yang setiap hari lalu
lalang. Biaya yang perlu dikeluarkan juga bervariasi, tergantung kemampuan Anda
bernegosiasi. Perjalanan dari Palangka Raya menuju Bukit Batu membutuhkan waktu
sekitar satu jam perjalanan dengan jarak tempuh sekitar lima puluh kilometer. Sebelum
pulang, jangan lupa untuk membeli cindera mata berupa gelang dan manik-manik dengan
harga yang bervariasi.
Jadi, bila berkunjung ke Kalimantan Tengah dan ingin lebih mengetahui
tentang kebudayaan Dayak, jangan lupa berkunjung ke Bukit Batu. Anda bisa
berkunjung ke salah satu destinasi wisata unggulan di Kalimantan Tengah sambil
belajar tentang kebudayaan dan kekayaan alam Bumi Tambun Bungai.
*****