Hellooooo...


glitter-graphics.com

Welcome To My Simple Blog! This is about My SELF! My Special Day! My Crazy story! My Happy story! About MEDICAL and TOURISM ! Enjoy it! :)

Thursday, June 27, 2013

Pesona Anggrek Di Desa Wisata Sanggu

Kabupaten Barito Selatan adalah sebuah kabupaten yang berada di tepian sungai Barito bagian selatan, Propinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 8.830 km². Sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah dengan ketinggian tempat antara 0 – 40 meter di atas permukaan laut.
Potensi alam terbesar berupa hutan belantara seluas 377.395 ha, yang ditumbuhi berbagai jenis kayu-kayuan dan ratusan jenis anggrek alam atau anggrek species dari yang berbunga kecil sampai dengan yang memiliki bunga berukuran cukup besar, salah satunya adalah anggrek hitam dan anggrek mutiara serta anggrek pensil.



Anggrek hitam liar adalah spesies anggrek yang dilindungi di Indonesia. Meskipun begitu anggrek ini  masih ditemukan tumbuh liar di habitat aslinya di hutan desa Sanggu, kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Karena tergolong langka maka anggrek hitam yang bahasa Latinnya Coelogyne Pandurata ini dikumpulkan oleh Kelompok Anggrek Desa Sanggu dan masyarakat desa Sanggu pada umumnya untuk diperdagangkan di sekitar obyek wisata Danau Sanggu. 

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) sebagaimana namanya mempunyai ciri khas pada bunganya yang memiliki lidah (labellum) berwarna hitam. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur anggrek hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”. Meskipun Anggrek hitam identik dengan Kalimantan tetapi jenis anggrek ini juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina.

Ciri-ciri Angrrek Hitam .
Anggrek ini dinamakan anggrek hitam karena memiliki lidah (labellum) berwarna hitam, sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Jumlah bunga dalam tiap tandan antara 1 hingga 14 kuntum atau lebih. Garis tengah tiap bunga sekitar 10 cm. Daun kelopak berbentuk lanset, melancip, berwarna hijau muda, panjang 5 – 6 cm, lebar 2 -3 cm. Daun mahkota berbentuk lanset melancip berwarna hijau muda bibir menyerupai biola, tengah-tengahnya terdapat 1 alur, pinggirnya mengeriting, berwama hitam kelam atau coklat tua. Daun anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar antara 40 – 50 cm dan lebar antara 2 -10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2 – 3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah.
Ciri khas lain anggrek hitam yang membedakannya dengan jenis anggrek lain adalah baunya yang semerbak. Biasanya tanaman itu mekar pada Maret sampai Juni. Anggrek hitam sebagaimana anggrek pada umumnya, tumbuh menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel pada pohon tua yang hidup di daerah pantai atau rawa.

Anggrek hitam tumbuh di tempat teduh. Umumnya  anggrek  ini tumbuh di dataran rendah pada pohon-pohon tua, di dekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang cukup panas dan dekat sungai-sungai di hutan basah. Tanaman yang epifit ini berkembang biak dengan dengan biji. Namun Anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan cara memisahkan umbi semunya.

Anggrek Hitam Liar yang Makin Kelam. 
Populasi anggrek hitam di habitatnya yang liar semakin hari semakin langka. Meskipun menurut PP Nomor 7 Tahun 1999 anggrek ini dilindungi dan dilarang diperdagangkan bebas (kecuali hasil penangkaran), namun perburuan yang dilakukan untuk mengambil dan menjual jenis anggrek ini ke kolektor anggrek tidak kunjung mereda. Selain itu, mulai beralihnya fungsi hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta terjadinya kebakaran hutanyang terjadi tiap tahun semakin membuat populasi Anggrek hitam di alam liar semakin terancam kepunahan. Mungkin para pecinta dan kolektor anggrek sebelum membeli Anggrek hitam musti teliti, apakah anggrek hitam yang dibeli itu hasil penangkaran atau hasil perburuan dari alam liar. Meskipun banyak pecinta anggrek yang mengoleksi Anggrek hitam, tetapi kepunahan spesies ini di alam bebas tetap merupakan kerugian yang besar bagi biodeversity Indonesia. Jangan sampai para pecinta anggrek justru menjadi penyebab utama kepunahan Anggrek hitam di alam liar.


Selain itu ada juga Anggrek Mutiara  yg tumbuh berumpun pada tanah yang memiliki lapisan permukaan ditutupi oleh akar-akar tanaman pakis (kalakai) atau mos dan terlindungi oleh semak – semak atau pepohonan, sebab anggrek ini tidak toleran terhadap sinar matahari langsung.
Daya tarik Anggrek Mutiara dibanding anggrek species yang lain selain terletak pada warna bunga bagian petal yang cerah sangat kontras dengan warna sepalnya dan aroma bunga sangat khas harumnya, memiliki batang berbentuk umbi, serta ukuran panjang daun mencapai 40 cm dan lebar bagian tengah daun mencapai 20 cm.
Waktu berbunga anggrek tersebut tidak mengenal musim, pada umumnya apabila tumbuh tunas baru calon daun yang subur sekaligus merupakan calon bunga, letaknya berada di antara dua calon tangkai daun di ujung batang atau umbi.
Pertumbuhan Anggrek Mutiara cenderung lebih cepat dibanding anggrek hibrida, oleh karenanya masa bertahan bunga tidak se-lama bunga anggrek hibrida yaitu dihitung mulai dari mekarnya bunga sampai dengan layu 10 – 15 hari.
Karena daerah penyebaran pertumbuhan Anggrek Mutiara terbatas di daerah Kecamatan Dusun Selatan tepatnya di sekitar desa Mangaris, Sababilah, Sanggu, Dangka dan Tateilanan, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Selatan menjadikan Anggrek Mutiara (Calogyne esperata) sebagai tanaman yang dilindungi.








Nahhh, itu dia beberapa keterangan tentang Anggrek Hitam dan Anggrek Mutiara. ;) selain itu ada juga kantong semar khas dari Desa Wisata sanggu guys ;) next I'll post about that...;)



No comments:

Post a Comment